Artikel
Sejarah
1.1 Sejarah Desa
- Asal Usul Nenek Moyang Orang Wiau Lapi
Di bawah ini urutan berdirinya kampong berdasarkan perjalanan Dotu sejak dari Penawerengan ketika dilakukan pembagian wilayah.
Wanua Tombasian adalah Wanua pertama yang didirikan oleh suku Tompakewa (Tountemboan) sejak pertemuan pertama di Watu Pinewetengan, Wanua Tombasian didirikan oleh Dotu Kapero, Pandeiroth, Kalangi dan lain-lain.
Kapero adalah Ketua Mahasa pada pertemuan di Watu Pinawetengan. Dari Tombasian lahir Kerengis dan Piay pendiri Kayuuwi. Dari Kayuuwi Lahir Karisoh, Lalawi, Mangentas, dan Tantereng pendiri Kawangkoan. Dari Kawangkoan keluar Taranak-taranak yang mendirikan Lansot, Lapi, Wuwuk, Koreng, Kaneyan, dan Paslaten.
Wanua Sonder Tua didirikan oleh Dotu Keintjem, Tomporundeng, Palar, Mangowal, dan tahun 1874, kemudian lahirlah Perkampungan Kutung, Sendangan, Tounelet, Kauneran, Talikuran, Tincep, Lailem, Popontolen, Tumpaan, Matani. Dari Langowan Tonaas Lampus, Waani, Palendeng, Kalangi dan Tumbelaka bersama taranak-taranak mereka berjalan kebarat Lalu mendirikan kampong Rumoong di pegunungan Tareran, didekat Rumoong mereka Tumani Wiya’u, Talaitad, Pinamorongan.
Diperkirakan nenek moyang orang Wiau Lapi berasal dari daerah Kiawa, Langowan dan dari daerah Kumawangkoan lainnya yang berpindah tempat karena kepentingan membuka lahan baru pertanian. Mereka menuju ke Wiau Lapi dengan melewati sungai Tuu’nan, kampong Tombasian atas dan Rumoong Atas.
1. Sejarah Kampong Wiya’u
Kampong Wiya’u bediri pada tahun 1670 dimana Nama Wiya’u diambil dari nama Pohon Kayu Wiyau ( kamiri ) besar yang ada di Kampong ini.
Berikut adalah kepala Kampong yang pernah memimpin desa wiya’u
- TUMEWANG yang dijuluki LUMAMBOT 1670 – 1710
- WOKAS 1875
- ARNOLD KALANGI 1884 – 1890
Bukti Sejarah
Yang membuktikan bahwa pernah ada perkampungan Tua di Wiau adalah ditemukannya batu yang disebut Watu Tumani / Tumotowa, Batu tertanda didirikannya perkampungan. Tumotowa berasal dari kata Towa yang berarti panggil, dan batu ini ada di wilayah Jaga Satu Desa Wiau Lapi sekarang.
2. Sejarah Kampung La’pi
Kampung Lapi didirikan pada Tahun 1679
Kata Lapi diambil dari bahasa yang digunakan penduduk setempat setiap hari dimana dilokasi berdirinya kampong ini memiliki tanah yang subur sehingga Tanaman Milu ( Jagung ) yang dipanen hasilnya melimpah. Dan hasil yang di tampung diatas Para Para/ solimai tidak mampu lagi menampung akan hasil panen tersebut yang mengakibatkan tempat penampungan ( para para / solimai ) milu / jagung patah atau dalam bahasa masyarakat sehari hari malepi lepi maka masyarakat setempat menamakan pemukiman itu kampong la’pi.
Berikut ini adalah Kepala Kampung yang pernah memimpin Kampong Lapi
- WARANEY 1679 –
- ABRAM SINAULAN 1841 – 1864
- EGETEN 1864 – 1879-an
- LESAR 1880 – 1889
Bukti Sejarah
- Pernah ditemukan Bejana Gerabah ( Kure )
- Kuburan Tua Orang Lapi nisan tanpa nama dari batu Kuala
- Makam Dotu Mamusung
Kampung Wiya’u dan kampong La’pi dipersatukan pada tahun 1890
Kampong Wiya’u dan La’pi dipersatukan pada saat Penduduk Minahasa yang setahun kemudian berjumlah 151.000 jiwa. Antara kampong wiya u dan kampong La pi sering terjadi Perselisihan yang berujung pada Perperangan antar kampong. Hal ini disebabkan oleh keberadaan Dua Kampung ini yng berasal dari komunitas masa lalu yang berbeda. Dari cara dialek bahasa yang digunakan sehari hari orang Wiya u dan orang La pi ada perbedaan.
Bahasa Tountemboan yang digunakan Orang La pi adalah dialek Matana ai, sedangkan Orang Wiya u menggunakan dialek Makela ai.
Atas inisiatif dari Abram Sinaulan yang pada saat itu adalah seorang Guru / pengajar, dan Arnold Kalangi yang pada waktu itu adalah tokoh di Kampung Wiya u,maka dipersatukanlah kedua Kampong yaitu Kampung Lapi dan Kampung Wiau pada Tahun 1890 dengam kepala desa pertama adalah Arnold Kalangi. Alasan lain penyatuan kedua kampong ini adalah untuk menghindari tekanan dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Kepemerintahan desa Wiau Lapi sejak tahun 1890 sampai tahun 2028 dapat dilihat dalam table dibawah ini.
NAMA-NAMA HUKUM TUA
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA WIAU LAPI
No. |
Nama Hukum Tua |
Periode Pemerintahan |
1 |
Arnold Kalangi |
1890 - 1903 |
2 |
Jehezkiel Punu |
1905 - 1925 |
3 |
Fredrik Winerungan |
1925 - 1950 |
4 |
Wellem Tombeng |
1950 - 1952 |
5 |
Servius A. Rantung |
1952 -1954 |
6 |
Hendrik Winerungan |
1954 - 1959 |
7 |
Jan J. Rantung |
1959 - 1962 |
8 |
Servius A. Maun |
1962 - 1963 |
9 |
Hendrik Winerungan |
1963 |
10 |
Jan J. Rantung |
1963 - 1991 |
11 |
Lexie J. Mokalu |
1991 - 1999 |
12 |
Emma J. Posumah. BA |
1999 - 1006 |
13 |
Marthin L. Prok |
2006 - 2012 |
14 |
Julin Laurina Mokalu |
2012 - 2018 |
15 |
Alfrits Freddy Aseng. SP |
2018 - 2021 |
16 |
Christian D. V Karamoy. SE |
2021 - 2022 |
17 |
Ferry Ventje Kumendong |
2022 - 2028 |
|
|
|
|
|
|
Cat : Tanggal 26 Juli 2010 Desa Wiau Lapi dimekarkan menjadi 2 Desa Yaitu Desa Wiau Lapi dan Desa Wiau Lapi Barat dengan masing masing desa terdiri dari 4 jaga.
|